Total Station Nikon NPL-322P

Deskripsi

LIHAT BROSUR : Brosur Total Station Nikon NPL 322

Total Station Nikon NPL-322P memiliki ketelitian 2 detik yang tentu saja dapat mengukur dengan baik dan juga akurat. Nikon menghadirkan lensa legendarisnya untuk memastikan anda membidik target pengukuran dengan jernih.

Teknologi EDM yang cepat dan tepat memberikan solusi yang ideal serta praktis bagi pekerja surveyor topografi. Dilengkapi dengan baterai Li-ion yang kuat serta lama untuk pengukuran. Oleh karena itu kualitas dari alat ini sudah tidak diragukan lagi.

Beli juga : Total Station Nikon N5

Indosurta Banjarmasin jual Total Station Nikon NPL-322P dengan harga murah dan juga bergaransi resmi 1 tahun. Untuk pembelian silakan hubungi kami atau bisa juga datang ke toko alat survey kami.

Fitur Total Station Nikon NPL-322P

• Akurasi sudut 2″
• Pengukuran prisma dan tanpa reflektor
• EDM cepat dan akurat
• Baterai Li-ion dengan umur panjang yang nyaman dan tahan lama
• Papan tombol yang mudah digunakan
• Tangguh dan Ringan

Spesifikasi Total Station Nikon NPL-322P

• Telescope

• • Pembesaran : 30x
  • Penyelesaian daya : 3.0”
  • Panjang : 150mm
  • Lubang lensa objektif : 45mm (50mm dengan EDM)
  • Gambar : Tegak
  • Bidang pandang : 1°30′ (26m/1,000m)
  • Fokus minimum : 1.3m

• Pengukuran Sudut

• • Resolusi Display :  5″ (0.0002 / 0.001gon)
  • Akurasi (ISO 17123-3:2001) : 2″ (Sokkia SET62) / 5” (Sokkia SET65)
  • Metode : Absolute rotary encoder scanning
  • Sistem pendeteksian : 2 sisi – Horizontal | 1 sisi – Vertikal :
  • Kompensator : Dual-axis sensor, rentang pengukuran : ± 3 ‘, Unit Koreksi : 1 “

• Pengukuran Jarak

• • Pengukuran Rentang (di bawah kondisi rata-rata) :
    • 900m (3,000ft.) – Mini prism
    • 2000 m /Dalam kondisi yang baik * 2 (6,600ft.) : 2.300 m (7,500ft.) –  1 prism
    • 2,700m /Dalam kondisi yang baik * 2 (8,900ft.) : 3,100m (10,200ft.) –  3 prism
  • Akurasi (D = pengukuran jarak pada mm) : ±(2mm + 2ppm)
  • Hitungan Terkecil dalam pengukuran
    • Fine: 1mm (0.005ft.) / 0.2mm (0.001 ft.),
    • Coarse: 10mm (0.02ft.) / 1mm (0.005ft.),
    • Tracking: 10mm (0.02ft.)
  • Waktu Pengukuran
    • Fine:
      • 1mm : 1.2s (initial 4s)
      • 0.2mm : 2.8s (initial 5s)
    • Coarse:0.7s (initial 3s)
    • Tracking: 0.4s (initial 3s)

• Antar Muka dan Manajemen Data

• • Display : Graphics LCD, 160 × 64dots
  • Keyboard : Alphanumeric 24keys
  • Kontrol lokasi Panel : Pada kedua wajah (face)
  • Penyimpanan data pada memori internal : 24,000pts.
  • Interface : RS-232C

• Umum

• • Level:
    • Circular Level : 10′ / 2mm
    • Plate Level : 30″ / 2mm
  • Optical Plummet Telescope:
    • Magnification: 3x
    • Focusing Range: 0.5m to Infinity
    • Image: Erect
  • Perlindungan Air dan Debu: IP54 (IEC 60529)
  • Operating Temperature: -20 to + 50 ° C (-4 to 122 ° F)
  • Ukuran / Berat Instrumen: W 184mm x D 172mm x H 336mm / 176mm from the tribrach dish
  • Berat:
    • Instrumen dengan Baterai: 4.9 kg
    • Plastic Carrying Case : 3.4kg

• Waktu pengukuran Baterai (BT-G1S)

• • 27 jam (pengukuran jarak Tunggal setiap 30 detik pada + 20 °C/+ 68 °F * 4)
  • 9 jam (pengukuran jarak lanjutan pada + 20 °C/+68 °F)
  • Waktu pengisian baterai1.8 jam (+10 – +40°C)

Kelengkapan

• 1 Unit Total Station Nikon
• 1x Battery
• 1x Charger Battery
• 1x Prisma Single
• 1x Prisma Polygon
• 1x Pole stik
• 2x Alumunium Tripod

Layanan purna jual

• Garansi servis dan kalibrasi 1 tahun
• Gratis training alat
• Gratis pengiriman dan juga COD khusus Kota Banjarmasin dsk

Alasan mengapa memilih Indosurta?

• Lebih dari 10 Tahun berpengalaman di dunia survey dan pemetaan.
• Setiap pembelian alat di Indosurta akan mendapatkan gratis kalibrasi selama 1 tahun, dan gratis pelatihan alat.
• Produk berkualitas dan juga bergaransi resmi

Tentu saja kami juga menerima pengiriman keluar Banjarmasin

Lalu kami juga tersebar luas di kota – kota seluruh Indonesia, seperti :

1. Balikpapan
2. Makassar
3. Batam
4. Surabaya
5. Palembang
6. Medan
7. Manado
8. Cikarang
9. Semarang
10. Banjarmasin
11. Kendari
12. Jakarta
13. Samarinda

Baca juga : bagaimana hubungan sistem kadaster dan kebijakan satu peta (KSP)